Sabtu, 26 Januari 2019

Untuk Apa Debat Pilpres 2019?



Menghadapi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019, Indonesia akan diramakain dengan adanya Debat Pilpres yang akan menampilkan aksi debat antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bersaing dalam meraih posisi sebagai orang nomor satu dan orang nomor dua di Indonesia.  Dengan adanya pelaksanaan Debat Pilpres 2019, maka diharapkan masyarakat dapat mengetahui kemampuan dan kesiapan pasangan calon dalam menghadapi Pilpres 2019.

Pada hakikatnya, Debat Pilpres ditujukan untuk menunjukkan penguasaan yang dimiliki oleh pasangan calon atas kondisi, permasalahan, dan solusi untuk bangsa dan negara Indonesia. Selain itu, melalui Debat Pilpres 2019, maka pasangan calon juga dapat menunjukkan visi dan misinya dalam mencalonkan diri untuk menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pasangan calon juga akan memberikan berbagai alternatif yang akan dilakukannya untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik ketika telah terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Namun demikian, terkadang Debat Pilpres 2019 hanya dipandang sebagai ajang untuk meningkatkan elektabilitas kedua pasangan calon. Debat Pilpres dianggap hanya untuk mencari suara dan menambah dukungan dari kalangan masyarakat. Pasangan calon juga cenderung lebih berfokus pada hal tersebut, yakni mencari dukungan dari masyarakat. Padahal, seharusnya Debat Pilpres bisa menjadi ajang yang sangat tepat bagi masing-masing pasangan calon untuk bisa menunjukkan penguasaannya atas berbagai permasalahan dan kondisi di Indonesia, serta menyampaikan visi dan misi yang mereka unggulkan untuk bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Dalam pelaksanaan Debat Pilpres, tiap pasangan calon akan diberikan permasalahan serta pertanyaan dan harus menjawabnya dengan cepat, tepat, dan jelas, karena dibatasi oleh waktu. Maka dari itu, pasangan calon harus mempersiapkannya dengan baik, agar bisa memberikan ‘serangan’ dan memberikan jawaban dengan lugas. Dari Debat Pilpres tersebut, apabila dilaksanakan dengan tepat, maka akan terbentuk suatu debat yang maksimal dan berkualitas. Masing-masing pasangan akan saling beradu pendapat dan penguasaan materi dalam menghadapi berbagai permasalahan di Indonesia. Pasangan calon juga akan saling berdebat dalam mengusung visi dan misi masing-masing.

Yang menjadi harapan publik adalah adanya pemaparan visi dan misi, serta perencanaan dari masing-masing pasangan calon dalam memimpin pemerintahan Indonesia kelak. Segenap masyarakat Indonesia mengharapkan masing-masing pasangan calon bisa memberikan rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan di Indonesia seperti hak asasi manusia, terorisme, serta korupsi yang kian merajalela. Dengan ini, masyarakat bisa benar-benar memahami kualitas dari pasangan calon yang bersaing di Pilpres 2019 mendatang, dan akhirnya bisa menentukan pilihan terbaik yang akan membawa masa depan bangsa dan negara Indonesia.

Namun demikian Debat Pilpres justru banyak diwarnai dengan debat yang normatif. Artinya, debat justru mengedepankan ego dan perasaan masing-masing pasangan calon. Bahkan debat sering menjadi obrolan biasa yang tidak jelas, dan hanya memakan biaya yang besar. Debat Pilpres tidak belum bisa menghasilkan gagasan yang solutif untuk berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Dalam Debat Pilpres 2019 edisi pertama pun, masing-masing pasangan calon hanya saling ‘serang’ dengan berbagai permasalahan yang berdasarkan ego dan emosi masing-masing.

Debat Pilpres seharusnya bisa lebih mengarah pada pembahasan berbagai permasalahan yang ada di Indonesia, yang selama ini telah merajalela dan mengakibatkan berbagai permasalahan dan kerugian bagi bangsa dan negara. Pelanggaran atas hak asasi manusia yang masih terus saja terjadi, kasus korupsi yang terus menjerat para pejabat bahkan penegak hukum, dan paham-paham radikalisme juga masih berkembang di Indonesia. Seharusnya Debat Pilpres bisa memberikan berbagai solusi allternatif guna menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kamis, 24 Januari 2019

Tips Memilih Biskuit Enak dan Sehat untuk MPASI Bayi


orami magazine


Setelah bayi menginjak usia 6 tahun, tidak hanya ASI yang dikonsumsinya. Anda juga bisa memberinya beberapa MPASI. Salah satu MPASI untuk bayi yakni biskuit. Anda juga bisa memperoleh banyak hal tentang pengajaran anak di Orami Magazine. Namun tidak semua biskuit bagus diberikan untuk bayi. Berikut tips memilih biskuit untuk MPASI bayi.

1. Pilih Biskuit Bayi yang Cepat Larut

Bayi yang berumur 6 bulan masih belum memiliki susunan gigi yang lengkap. Bahkan beberapa organ mulutnya masih sangat lunak. Anda harus memilih biskuit MPASI yang cepat larut. Si kecil tidak akan tersedak saat mengonsumsi biskuit ini. Agar bisa memastikan tekstur si biskuit, Anda bisa mencicipinya sendiri duu.

2. Hindari Gandum dan Gluten

Bagi keluarga yang memiliki riwayat intoleransi gluten, maka sebaiknya menghindari gandum dan gluten. Anda bisa memperhatikan komposisi dan kandungan biskuit bayi. Pastikan aman dari kandungan gandum maupun gluten. Bayi boleh saja mengonsumsi gandum maupun gluten asalkan kadarnya tidak banyak. Jadi, ketahui dulu porsi gandum yang baik untuk bayi.

3. Perhatikan Kandungan Gulanya

Gula memang akan disukai bayi karena rasanya manis. Tapi, ternyata kandungan gula yang terlalu banyak itu tidak baik. Sebaiknya pastikan biskuit tersebut bebas dengan gula dan garam. Jika kriteria biskuit ini tidak ada, maka cari yang memiliki kadar gula rendah. Apalagi seorang bayi belum memiliki organ tubuh yang sempurna. Sehingga tidak boleh sembarangan makan.

Banyak mengonsumsi gula dalam jangka panjang bisa berisiko diabetes juga penyakit lainnya. Sebagai ibu hamil yang cerdas, Anda pasti bisa memilih biskuit MPASI yang tepat. Tentunya hal seputar ibu dan anak dibaca di Orami Magazine

4. Hindari Pemanis dan Pengawet Buatan

Saat membeli biskuit MPASI untuk bayi jangan lupa juga perhatikan apakah biskuit tersebut mengandung pemanis dan pengawet buatan. Makanan pendamping ASI sebaiknya sehat dan tidak membahayakan si kecil. Terutama ada sejumlah nutrisi bagi bayi Anda. Makanan yang bebas pemanis dan pengawet tidak akan mengganggu kesehatan anak Anda.

5. Brand Sudah Dipercaya

Selain kriteria di atas, saat memilih biskuit sebaiknya Anda juga memilih biskuit MPASI yang sudah memiliki nama serta lama dipercaya masyarakat sebagai makanan bayi yang enak dan sehat. Anda bisa melihat iklan di televisi misalnya, brand mana yang sering muncul. Cara lain untuk mengetahui yakni dengan memastikan brand tersebut memiliki website resmi.

Nomor telepon dan akun media sosial saat ini juga penting. Anda bisa memilih brand berdasarkan seberapa besar masyarakat yang kenal dengan brand ini. Testimoni juga merupakan salah satu yang penting di era saat ini. Pasalnya media sosial bisa diakses kapan saja.

Pemilihan biskuit untuk MPASI bayi memang susah gampang. Meski begitu, Anda sebaiknya juga tetap menyesuaikan usia bayi dengan biskuit yang dikonsumsinya. Biskuit di pasaran sudah memiliki keterangan usia sehingga lebih memudahkan Anda dalam pemilihan. Beberapa makanan yang baik untuk bayi bisa Anda baca di Orami Magazine.