Selasa, 14 Agustus 2018

RGE Berinisiatif Menyalurkan Listrik Bagi Masyarakat

Kepedulian RGE yang membawai banyak anak perusahaan dibuktikan dengan banyak hal. Tak hanya memberikan beasiswa kepada anak pegawai perusahaan dibawah naungan RGE, memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat serta sanitasi yang baik, RGE juga turut serta membantu menyalurkan listrik bagi masyarakat untuk memberikan bantuan infrastruktur. 

Semua itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian sosial dari Royal Golden Eagle untuk masyarakat. Untuk menyalurkan bantuan listriknya tersebut tentu RGE tidak berjalan sendirian. Akan tetapi RGE bekerjasama dengan anak – anak perusahaannya yang bergerak di bidang sumber daya sehingga dapat mengalirkan listrik secara mutlak bagi masyarakat. 




Langkah Inisiatif RGE Untuk Menyalurkan Listrik Bagi Masyarakat 

Salah satu langkah inisiatif RGE untuk menyalurkan listrik bagi masyarakat adalah mengolah sisa limbah pabrik dengan menjadikan PLTBg atau Pembangkit Listrik Tenaga Biogas. Ada banyak anak perusahaan dibawah naungan RGE yang sampai detik ini berkontribusi mewujudkan hal tersebut. Tidak hanya Asian Agri, melainkan APRIL Group juga melakukannya. 

Produsen pulp and kertas yang terkemuka di dunia ini juga turut membantu melakukan tata kelola limbah produksi. Mereka juga memanfaatkan lindi hitam atau black liquor yang merupakan hasil ikutan didalam proses produksi yang dilakukan. APRIL Group membantu menyalurkan listrik untuk masyarakat dan pastinya perusahaan dengan cara mengolah limbah produksi menjadi sumber energi listrik. Sampai detik ini secara total APRIL sudah memproduksi listrik setara dengan 390 megawatt dalam per tahunnya. 

Pemenuhan energi perusahaan nyatanya berlebih kemudian dalam praktiknya, kelebihan listrik dari operasional perusahaan tersebut turut disalurkan ke masyarakat sekitar 2% atau mencapai jumlah 10 megawatt. Masyarakat yang berada di sekitar Pangkalan Kerinci Jambi menikmatinya. Mereka bisa mendapatkan suplai listrik setelah PT RAPP menjalin kerja sama dengan PLN untuk masalah pendistribusian. Langkah ini diambil oleh Asian Agri dan juga APRIL tentu dengan tujuan salah satunya meringankan beban pemerintah karena mereka sanggup menghadirkan energi listrik sendiri sehingga elektrifikasi dapat semakin mengalami peningkatan. Hal ini juga selaras dengan upaya yang dilakukan pemerintah saat ini yang menargetkan menghadirkan sekitar 35 ribu megawatt listrik sampai akhir tahun 2019 nanti. Tentu bisa dibayangkan jika semakin banyak pihak swasta yang berkenan melakukan kontribusi serupa tentu target sebesar 35 ribu megawatt yang terkesan sangat ambisius ini bisa tercapai dengan mudah. 

Dengan suplai listrik yang diberikan oleh RGE ini tentu menjadi cara terbaik yang membuat punggung negara semakin ringan. Selain dua hal tersebut jelas pembangkit listrik dengan tenaga limbah juga menjadi sebuah perwujudan secara aktif dalam menjaga lingkungan oleh perusahaan yang turut memanfaatkan sumber daya dalam tata kelola usahanya. Hal ini memang sangat penting agar limbah yang dihasilkan pabrik dan perusahaan yang memanfaatkan sumber daya tidak berpotensi merusak lingkungan sekitar khususnya tempat dimana perusahaan tersebut berdiri karena jika hal tersebut terjadi tentu prinsip dan filosofi 5C Sukanto Tanoto jelas akan gagal untuk dibuktikan pengimplementasiannya. 

Besar harapan dari semua pihak agar inisiatif RGE dalam menyalurkan listrik bagi masyarakat dapat berjalan secara terarah, terus menerus, berkesinambungan dan berlangsung lama agar beban negara semakin ringan. Dalam rangka tersebut, pembangkit listrik akan gencar didirikan oleh RGE dan semakin lama akan semakin ditingkatkan pembangunannya agar kontribusi RGE terhadap masyarakat semakin tinggi lagi dari sebelumnya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar